Seonggok Tulisan cakar ayam
Setelah magrib beberapa hari yang lalu, seusai hujan saya sedikit berkeliling di muka PRJ Kemayoran..
Harapan bisa menikmati masakan tradisional khas betawi sambil lesehan di sisi jalan tampaknya tidak terealisasikan. Sisi jalan terlihat basah, hanya beberapa penjaja minuman yang rajin mengeringkan beberapa alas pengganti tikarnya yang masih terlihat spanduk bekas.
Setelah memilih sebuah tempat tepatnya di depan gedung JIE.. Pertama kali ntobaik kerak telor yang katanya asli betawi, sambil pesan sambil ngobrol sedikit dengan abang penjanja kerak telor yang ternyata asli Garut
"Didieu sadayana oge ti garut a" jelasnya kepada saya kalau di bahasa indonesiakan artinya "disini semuanya juga dari garut mas" kurang lebih begitu..
Lalu muncul pertanyaan, kemana orang betawi? Apakah mereka tidak lagi bangga dengan makanan khas aslinya? Bagaimana bisa orang2 asli garut menjajakan kerak telor yang katanya khas betawi hadeuuuh.
Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT